oleh : Atina Liestyawati
Mendengar namamu orang akan berpikir kamu adalah warga
keturunan Tionghoa. Nama yang unik Tapi sebenarnya
dirimu asli anak Tanah Kaili, Buni Tadulako tercinta.
Gadis manis berambut sebahu jarang terdengar suaramu, namun ramah, jika
tertawa maka sebaris gigi putihmu menghiasi wajah nan eksotis. Megenal
pribadimu yang tangguh, kuat dan berani. Itu yang terlintas di pikiranku saat
ini. Saat mengingat kembali memori berapa
dekade lalu.
Gadis paling kuat di kelasku, bagaimana tidak di pelajaran
Olah Raga yang diampuh Pak Hasan waktu
itu seisi kelas mendapapat materi praktik Lari Jarak Jauh. Jarak yang harus kita tempuh sekitar 1.000
meter membuat nafas ngos ngosan dan jantung berdetak kencang. Dirimulah yang ada di posisi terdepan mengalahkan
semua rekan-rekanmu.
Setiap hari dirimu
yang kedapati tiba pertama di kelas, tidak pernah telat padahal jarak rumahmu
jauh di Donggala Kodi, pulang pergi ke sekolah jalan kaki selalu kau lakoni,
tanpa mengeluh. Bukan hanya itu kita pernah ikut les Bahasa Inggris di
kelurahan Besusu, kesanapun terkadang
kau tempuh dengan jalan kaki.
Salut buatmu sobat
Sama dengan teman sebangkumu “Yohana”. Selepas penamatan, saya tak pernah bersua lagi denganmu hingga kutulis sekelumit kenangan dirimu. Di sosial media tak nanpak, apa perlu saya menyewa detektif tuk menemukanmu. Hehehe… becanda.
Palu, 17 Desember 2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar