Atina Liestyawati

Kamis, 17 Desember 2020

HAMSIA

 


Oleh Atina Liestyawati

Mulai dari mana kugoreskan kisah tentang sahabatku satu ini. Terlalu banyak kisah denganya,  Sahabat rasa saudara. Ya…saudara tapi tak sedarah. Sehari semalam mungkin tak cukup tuk mengungkapkannya.

Rumahnya tidak begitu jauh dari tempat tinggalku dulu, hanya sekelok sampai.  Sejak SMP sampai kuliah kami bersama, bahkan profersi pertama kamipun sama, di Pemberdayaan Masyarakat ketika mulai mengenal lingkup masyarakat luar nan luas. Satu ketika Bapakku bertanya, “temanmu cuma chia ya?’.  Hehehe…saya hanya senyum.

Banyak kenangan indah bersamanya, kami tak pernah berselisih. Saling support.  Dia adalah sahabat yang paling dekat denganku.  Mengukir cerita persahabatan bersamamu takkan pernah usai. Kadang saya menemukan sosok kakak di dirinya ketika nesehat petuahnya menenangkanku.

Dia punya keunikan, setiap kami pergi entah kemana. Pasti dia yang berucap untuk pulang duluan.  Maka kamipun menjulukinya si “pulang”.  Baru sampai, eee… sudah minta pulang.

Namun saat ini kami jarang berkomunikasi, mungkin karena kesibukan masing-masing.  Maafkan diriku sobat.  Meskipun saat ini kita tak dapat melewati hari-hari bersama lagi, jarang bersua muka. Tapi kamu tetap ada di hatiku….cieee…ciee..

Terima kasih untuk menjadi sahabatku, dulu, sekarang dan Insya Allah sampai ke JannahNya

 Palu,  17 Desember 2020


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RINDU

  dalam rindu ku masih berharap berharap kau kan hadir mengisi hari hariku lagi rindu kicauanmu ...rindu celotehmu... rindu anggukanmu... ri...