Atina Liestyawati

Selasa, 20 Oktober 2020

Peserta Meluber, Airpun Tak Mau Kalah

Sosialisasi Pemanfaatan Rumah Belajar di SMPN 1 Banawa Selatan




Kali ini Tim Sahabat Rumah Belajar (SRB) melakukan sosialisasi pemanfaatan portal Rumah Belajar di SMPN 1 Banawa Selatan, Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah. Kami berada di wilayah transisi perbatasan antara Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat.

Informasi awal empat sekolah yang akan bergabung mengikuti sosialisasi yaitu SMPN1 Banawa Selatan sebagai tuan rumah, SMPN 2 Banawa Selatan, Watatu, SMPN 7 Satap Banawa Selatan, Salusumpu dan SMPN Satap 9 Banawa Selatan, Salungkaenu. Namun kemudian peserta bertambah dua menjadi enam sekolah yaitu SMPN 6 Satap Banawa Selatan, Salungkaenu dan SMPN 2 Sarjo, Mamuju, Sulawesi Barat.

SMP Negeri 1 Banawa selatan terletak di Desa Lembasada, Kecamatan Banawa Selatan Kabupaten Donggala. Rute dari Tim SRB melalui jalan trans Palu – Donggala - Mamuju dengan jarak tempuh 62 km selama sekitar dua jam.

Sepanjang perjalanan kami disuguhkan pemandangan bentang alam yang luar biasa. Ditemani deru ombak laut membentang, lekukan pegunungan, hamparan pantai, sebaran pemukiman penduduk, deretan kebun kelapa. Menyusuri jalan trans Palu-Mamuju dengan cuaca pagi yang cerah amat menyenangkan. Betapa tidak, selama Pandemi Covid-19 kami hampir tak pernah melakukan perjalanan sejauh ini ke luar kota. Tapi hari itu kami seperti rusa yang terlepas dari kerangkeng. Menyambangi guru-guru di daerah Banawa selatan.

Tak terasa mobil yang kami tumpangi memasuki halaman sekolah yang kami tuju. Sekolah yang asri dengan hamparan rumput hijau halamannya. Tim SRB beserta Duta Rumah Belajar (DRB) disambut sapaan dan keceriaan peserta sosialisasi yang menunggu kedatangan kami. Hilang lelah perjalanan.

Di luar dugaan jumlah peserta yang hadir melebihi kapasitas ruang laboratorium computer yang disiapkan untuk acara tersebut. Enam sekolah yang bergabung kami siasati dengan membagi peserta ke dalam dua ruangan.

Seperti biasa agenda kegiatan yang kami lakukan adalah menyosialisasikan fitur-fitur Rumah Belajar seperti Sumber Belajar, Kelas Maya, Laboratorium Maya, Bank Soal. Peserta sangat antusias terutama pemanfaatan Laboratorium Maya dan Sumber Belajar. Utamanya pembelajaran sains saat praktikum yang harus dilakukan secara tatap muka dengan peralatan dan bahan praktik yang terbatas. Tetapi dengan pemanfaatan laboratorium maya praktikum tak lagi dilakukan secara langsung tapi dilakukan pembimbingan virtual yang lebih menarik.



Sesi kedua pembuatan video pembelajaran peserta dibekali kemampuan menulis naskah video, cara-cara proses pengambilan gambar/video. Kemudian mengolah video tersebut menjadi sebuah karya video pembelajaran yang siap saji kepada siswa. Hal tersebut membuat para guru semakin percaya diri. Siswa pun merasa senang ketika melihat gurunya dalam video memaparkan materi. “Ada kebanggaan jika kita sebagai guru mampu menghasilkan karya video pembelajaran sendiri,” ujarku memberi motivasi kepada peserta dalam pemaparan materi.

Semangat SRB memfasilitasi para guru sampai pada pukul 14.00 diselingi “insiden”. Suara narasumber nyaris tak terdengar dikalahkan suara deras hujan. Lebatnya air hujan hingga menggenangi hampir seluruh halaman sekolah. Langit makin kelam pertanda hujan kian menjadi. Tak ada tanda-tanda akan reda yang tumpah sejak pukul 12.00 wita. Ada rasa khawatir menyelimuti perasaan. Namun melihat antusias peserta perasaan itu terabaikan.

Usai sosialisasi kami berpamitan dan memutuskan meninggalkan lokasi sekitar pukul 15.00. Di saat itu hujan masih cukup deras. Terlihat laut mulai membentuk gelombang dan langit di atasnya semakin gelap. Hati pun mulai gelisah. Dalam kendaraan kami dari tim SRB hanya membisu. Hampir tak terdengar suara. Kami sepertinya sibuk dengan doa masing-masing untuk keselamatan menyusuri perjalanan pulang yang masih cukup jauh. Gundah dan gelisah tak terkira. 

Rintangan mulai menghadang ketika sampai di suatu dusun di Desa Towale, Kecamatan Banawa Selatan. Kendaraan kami melambat. Banyak masyarakat berlarian seperti ingin melihat yang terjadi di depan sana. Tampak deretan kendaraan terhenti. Bersamaan dengan itu seorang petugas berseragam menginfokan bahwa di depan terjadi longsor. Jalan yang akan kami lalui tertimbun material longsor. Astaga…

Warga desa yang berkerumun di pinggir jalan menyarankan agar sebaiknya mobil balik sebelum air memenuhi jembatan yang barusan kami lewati. Betul juga. Setidaknya kami tidak terjebak di tengah antara longsor menghadang di depan dan banjir di belakang. Serasa jantung mau copot. Kami tambah gelisah, apalagi tanpa sinyal handphone di area itu.

Akhirnya mobil berbalik arah dan berhenti di sebuah dusun. Entah apa namanya. Masyarakat banyak yang keluar rumah. Kami pun masih bertahan dalam mobil karena hujan semakin deras. Semua terdiam dan berharap kejadian ini cepat berlalu. Paling tidak ada sinyal untuk menginfokan keluarga di Palu tentang keberadaan kami.

Seketika sinyal tampak di layar handphone. Tanpa menunggu lama kami semua langsung menghubungi keluarga masing-masing. Alhamdulillah… Paling tidak keluarga di rumah tidak gelisah dengan keadaan kami dan nantinya tiba pada saat malam ataupun keesokan harinya. Perjalanan kami kali ini sangat berbeda dari biasanya. Menguras adrenalin dan rasanya “nano-nano”.




Hujan mulai reda tapi nampak kemudian air sungai sudah naik di badan jalan menutupi jembatan. Sepertinya bumi tak mampu menampung tumpahan air hujan yang meluiber kemana-mana. Kami pun keluar dari mobil bersamaan dengan orang-orang yang senasib dengan kami. Tampak juga beberapa peserta sosialisasi basah kuyub karena hanya mengendarai motor. Tertahan bersama kami yangh tak bisa kemana-mana.





Hampir sejam kami di tempat itu menunggu air surut. Kendaraan mulai bergerak maju perlahan. Kami mengucap syukur. Paling tidak ada harapan kami tidak bermalam di dusun itu

Antrian kendaraan dari arah berlawanan membuat mobil yang kami kendarai berjalan perlahan. Rasa khawatir belum juga hilang karena jalan yang menanjak serta tebing di samping berpotensi lonsor. Takut ada material longsor dan jalan amblas masih menghantui.

Di depan tampak masyarakat setempat sigap mengatur arus lalu lintas dan membersihkan puing serta materian longsor yang menimbun badan jalan. Perlahan tapi pasti mobil bergerak. Dibutuhkan kesabaran untuk melewati suasana mencekam itu. Akhirnya perjalanan mulus kembali untuk beberapa kilometer kedepan .

Hari mulai gelap. Tapi masyarakat masih berkerumun di luar rumah. Pukul 18.30 kami memasuki Desa Mekar Baru. Perjalanan kami terhadang banjir rob karena aliran air begitu deras berasal dari arah laut. Luapan air menggenangi  jalan dan pemukiman warga setinggi betis. Kami berusaha menerobos banjir walaupun dengan perlahan. Sampai tiba-tiba kendraan berhenti lagi. Hampir setengah jam kami terhenti menunggu air surut.

Terlihat warga yang sibuk mengangkat perabotan dan membersihkan lantai yang tergenang. Akhirnya mobil bergerak maju. Kami bisa melanjutkan perjalanan lagi. 

Hujan dengan intensitas tinggi sejak siang menyisakan banjir di beberapa desa di Kecamatan Banawa Selatan dan Tengah. Menyebabkan perjalanan kami yang seharusnya hanya 1,5 jam molor menjadi 6 jam. Sungguh di luar prediksi kami. Namun ada hikmah di balik semua itu bahwa tanda-tanda alam tak boleh diabaikan. Wallahu a’lam bisawab…

Alhamdulillah kami tiba di rumah dengan selamat…



#BerbagiTIK
#RumahBelajar
#PusdatinKemdikbud
#SRBSulteng2020
#SahabatRumahBelajar2020
#DutaRumahBelajar2020

 


TUGAS MEMBUAT VLOG

 Tugas Vlog Pertama

1.  Sosialisasi Pemanfaatan  Portal Rumah Belajar dan Pembuatan Video Pembelajaran 

    di SMP Negeri 1 Banawa Selatan





                            Link Youtube :https://youtu.be/4FucuKqaNK8


2.   Sosialisasi Pemanfaatan  Portal Rumah Belajar dan Pembuatan Video Pembelajaran 

    di TK IT Qurrota A;yun Tinggede



                           link Youtube : https://www.youtube.com/watch?v=q330baL3xcc

3. Tugas Vlog ketiga

Fitur-Fitur di Portal Rumah Belajar


link youtube : https://youtu.be/XO7S2rf1EEQ


Selalu Belajar di portal Rumah Belajar dengan mengakses www.belajar.kemdikbud.go.id

Belajar di manasaja, kapan saja dengan siapa saja
Salam Rumah Belajar...

#BerbagiTIK
#RumahBelajar
#PusdatinKemdikbud
#SRBSulteng2020
#SahabatRumahBelajar2020
#DutaRumahBelajar2020

Senin, 19 Oktober 2020

Meningkatkan Kemampuan TIK Menyongsong Revolusi 4.0

Sosialisasi Rumah Belajar dan Pembuatan Video Pembelajaran di SD IT Qurrota A’yun, Kabupaten Sigi


Belajar di mana saja, kapan saja dengan siapa saja. Jargon ini sudah sangat melekat di jiwa kami, tim Sahabat Rumah Belajar (SRB) dalam upaya menyosialisasikan pemanfaatan portal “Rumah Belajar”. Kami telah berkomitmen untuk memberi dan berbagi dengan teman-teman pendidik. Dari sekolah satu pindah ke sekolah lainnya. Faktor jarak tak membuat keinginan kami surut untuk bersua dengan teman seprofesi di mana pun berada.

Kali ini kami menyambangi salah satu sekolah swasta di Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah. Tepatnya kami berkunjung ke Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Qurrota A’yun, Tinggede, Kecamatan Marawola, Sabtu, (10/10/2020). Tim SRB yang beranggotakan Putrianti, SPd (Guru SMKN 1 Sindue), Yandhu Ardiansyah, SPd (Guru MAN 1 Palu), Atina Liestyawati, SPt, MP, Marchlia Damayanti, SPt, MPd, Elis Noviana Hasibuan, SPi (Guru SMKN 1 Sigi), didampingi Duta Rumah Belajar 2017, Fatmah Sariati, SE.

Sekolah dasar swasta ini bernama Qurrota A’yun yang berarti “penyejuk jiwa”, didirikan pada tanggal 25 Desember 2008.  Jumlah siswanya dua ratusan orang yang berasal dari berbagai penjuru Kabupaten Sigi dan Kota Palu. Status saat ini menyandang predikat terakreditasi dengan nilai A pada tahun 2019 lalu. SDIT tersebut merupakan sekolah favorit di Kabupaten Sigi dengan ciri khas islami yang dipimpin oleh Abdul Haris, SPt, MSi dengan jumlah guru 32 orang.



Kedatangan Tim SRB disambut hangat dan antusias dewan guru bersama pimpinan. Hal itu nampak ketika mengikuti materi sosialisasi yang kami sampaikan. Terasa berbeda dengan sekolah lain, selama kegiatan berlangsung guru perempuan semuanya menggunakan cadar sebagai ciri khas sekolah islami. Selain itu antara lelaki dan perempuan dipisahkan ruangannya. Olehnya kami tim SRB masing-masing mengambil posisi untuk berbagi berdasarkan jenis kelamin. SRB laki-laki memfasilitasi guru laki-laki dan SRB perempuan bersama guru perempuan.


“Kami sangat berterima kasih atas kedatangan bapak/ibu sahabat rumah belajar untuk mensosialisasikan portal Rumah Belajar. Hal ini sangat mendukung dan membantu kami dalam pembelajaran daring di masa pandemi covid 19 saat ini,” kata sambutan Kepala SDIT Qurrota A’yun, Abdul Haris.

Pada sesi pertama kami bergantian menyampaikan informasi tentang fitur-fitur yang ada di Rumah Belajar.  Mulai dari fitur utama  Sumber Belajar, Laboratorium Maya, Kelas Maya serta Bank Soal. Begitu pula dengan fitur pendukungnya antara lain Wahana Jelajah angkasa serta Edugame.


   Guru saat ini dituntut harus memiliki kemampuan dan menguasai TIK sehingga tercipta suasana pembelajaran yang menyenangkan menyongsong revolusi 4.0. Hal tersebut inti dari sambutan yang disampaikan oleh Duta Rumah Belajar (DRB) 2017. Sehingga tak ada alasan lagi bagi guru untuk menyia-nyiakan waktu dan enggan menguasai teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Tak mau merubah metode pembelajaran konvensional yang tidak sesuai perkembangan zaman kekinian.

Masa Pandemi Covid-19 saat ini menuntut para guru dan siswa mengajar dan belajar dari rumah via daring.  Sejalan dengan itu, portal rumah belajar diharapkan dapat membatu para siswa menjadi media untuk mendapatkan bahan ajar. Begitu pula dengan guru terbantu dengan berbagai fitur-fitur Rumah Belajar, seperti Laboratorium Maya, Kelas Maya, Sumber Belajar, Edugame, Wahana Jelajah Angkasa dan lainnya. Kesemua fitur tersebut dapat di akses di laman www.belajar.kemdikbud.go.id.

Pada fitur Laboratorium Maya sangat cocok diterapkan dalam pembelajaran daring saat ini. Pada fitur ini disediakan laboratorium virtual yang dilengkapi dengan Bahan Teori, Bahan Referensi, Lembar Kerja. Semua dapat diunduh dan dibagikan pada peserta didik.

Dewan guru SDIT sangat antusias terutama pemanfaatan Laboratorium Maya dan Sumber Belajar yang disajikan dalam Portal Rumah Belajar. Utamanya pembelajaran sains saat praktikum yang harus dilakukan secara tatap muka dengan peralatan dan bahan praktik yang terbatas. Tetapi dengan pemanfaatan laboratorium maya praktikum tak lagi dilakukan secara langsung tapi dilakukan pembimbingan virtual yang lebih menarik.

Pada sesi pembuatan video pembelajaran, tim SRB memfasilitasi para guru tentang cara menghasilkan karya video pembelajaran sendiri secara sederhana dengan memanfaatkan android/smartphone.  Video pembelajaran nantinya bisa digunakan sebagai media pembelajaran selama masa pandemi saat ini. Membuat para guru semakin percaya diri dan siswa merasa senang ketika melihat gurunya dalam video memaparkan materi. Tanpa menggunakan video pembelajaran yang disajikan orang lain.

Salam Rumah Belajar…


#BerbagiTIK
#RumahBelajar
#PusdatinKemdikbud
#SRBSulteng2020
#SahabatRumahBelajar2020
#DutaRumahBelajar2020

 


Minggu, 18 Oktober 2020

SOSIALISASI RUMAH BELAJAR LEWAT MEDSOS

 

Halaman ini memuat beberapa sceabshoot sosialisasi lewat sosial media Facebook.  Sebelum kegiatan dan kunjungan ke sekolah sasaran,  kami menginformasikan kegiatan tersebut  menggunakan flyer selanjutnya mempostingnya di Facebook.  Kami melakukan sosialisasi ke  beberapa sekolah antara lain :

1.  Kegiatan Sosialisasi dan pembuatan video pembelajaran di MTS Alkhairaat Alindau Kabupaten Donggala





2.  Kegiatan Sosialisasi dan pembuatan video pembelajaran di SD IT Qurrota A'yun Tinggede





 3 Kegiatan Sosialisasi dan pembuatan video pembelajaran di TK IT Qurrota A'yun Tinggede




 4.  Kegiatan Sosialisasi dan pembuatan video pembelajaran di SMP Negeri 1 Sigi kabupaten Sigi




 5.  Kegiatan Sosialisasi dan pembuatan video pembelajaran di SMP Negeri 2 Palu



 6.  Kegiatan Sosialisasi dan pembuatan video pembelajaran di SMP Negeri 1 Banawa Selatan kabupaen Donggala




7.  Kegiatan Sosialisasi dan pembuatan video pembelajaran di SMK Negeri 1 Sigi kabupaten Sigi



8. Webinar Next Level Kaledo





 Belajar dimana saja, kapan saja dengan siapa saja.  Salam Rumah Belajar

#BerbagiTIK
#RumahBelajar
#PusdatinKemdikbud
#SRBSulteng2020
#SahabatRumahBelajar2020
#DutaRumahBelajar2020

Kawah Ratu Tangkuban Parahu

 Kawah Ratu Tangkuban Parahu

By : Atina Liestyawati





Diklat dan Field Trip

SEORANG gadis manis menyapa kami menanyakan riwayat atau cerita rakyat Sangkuriang. “Nah... Ini dia,” kataku membatin setelah mendengar pemateri kami itu. Aku langsung dapat menebak rencana tour esok. Semoga tebakanku benar. Hehehe... ngarep.

 

Kami merasa tidak sabar menunggu jadwal tour tersebut. Sebab dua hari terakhir bergelut dengan materi diklat dan belum diberitahu akan dibawa berkunjung ke mana. Rasa penasaran itu makin memenuhi ruang pikir yang butuh refresh.

 

Ternyata dugaanku benar. Besok kami akan melakukan perjalanan wisata ke Tangkuban Parahu. Suatu kawasan wisata yang sebelumnya hanya dapat disaksikan keindahannya dari layar kaca ataupun cerita teman-teman yang pernah mengunjunginya.

 

Sejumlah 20 orang kami peserta mengikuti diklat guru yang dilaksanakan oleh PT Medion Bandung medio Desember 2017 lalu. Diklat tersebut sarana untuk menimba ilmu khususnya di bidang peternakan yang menjadi kompetensi keahlian kami gugu-guru dan praktisi peternakan seluruh Indonesia. Salah satu program yang kami peroleh adalah materi seputar kesehatan unggas. Sebagai hadiah dan bonus, peserta mendapat paket tour diakhir diklat.

 


Bis yang kami tumpangi mulai bergerak menuju daerah wisata Tangkuban Parahu, 20 km ke arah utara Kota Bandung. Perjalanan ditempuh kurang lebih satu jam setengah. Waktu tempuh tersebut tidak terasa bagi kami karena tim pemandu PT Medion menyuguhkan berbagai pertanyaan dan bingkisan menarik bagi yang bisa menjawab seputar legenda Tangkuban Parahu. Misteri perkawinan insest yang hampir terjadi antara anak dan ibu kandung antara Sangkuriang dan Dayang Sumbi.  

 

Cerita rakyat sangkuriang yang secara turun temurun diwariskan leluhur begitu melekat dengan gunung ini. Menjadi simbol pariwisata daerah Jawa Barat. Bandung barat di karuniai keindahan alam yang luar biasa. Banyak destinasi wisata yang berlokasi di sana. Di antaranya Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu yang merupakan objek wisata favorit di Lembang. Menjadi primadona wisatawan domestik maupun mancanegara.

 

Moment memasuki pintu gerbang utama kawasan wisata Tangkuban Parahu bahagia bercampur takjub seiring sambutan pemandangan alam nan elok. Deretan pohon pinus menghijau. Hembusan angin menggelitik kulitku semuanya terbungkus dalam kesempurnaan ciptaan sang maha kuasa. Membayar tiket masuk yang lumayan murah kami melanjutkan perjalanan menuju puncak.

 

Bau belerang mulai menyengat hidung. Bis berhenti di pelataran yang luas. Pemandangan begitu menyejukan mata berhiaskan lapak pedagang yang tertata rapi. Kami berganti kendaraan karena bis berukuran besar tak dapat mengantar rombongan sampai ke puncak.

 

Mobil minibus modifikasi mengantar kami ke puncak. Kamipun menikmati sensasi yang ditawarkan melewati jalan berliku dibumbui aroma belerang kian menyengat.

 

Pemandangan puncak gunung yang aduhai. Tampak kawah gunung yang besar bak mangkok raksasa. Lekukan dinding dan dasar kawah akan terlihat dengan jelas. Gunung Tangkuban Parahu terdiri dari kawah Ratu sebagai kawah utamanya dengan luas kurang lebih 8.000 ha. Memiliki kedalaman 500 meter dan termasuk gunung api yang masih aktif. Terbukti dengan kepulan asap halus yang menyembur dari dasar kawah. Plus, lagi-lagi aroma belerang yang menyengat di kawasan itu.

 

Tangkuban Perahu memiliki ketinggian mencapai 2.084 meter di atas permukaan laut (mdpl). Dikenal mempunyai sembilan kawah. Tapi hanya tiga kawah yang dapat dikunjungi wisatawan yaitu kawah Ratu, Domas dan Kawah Upas.

 

Kawasan wisata Kawah Ratu tertata apik sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk berfoto ria  sampai di pinggir mulut kawah. Kawasan kawah dipasangi pagar pembatas sehingga aman bagi pengunjung. Jika ingin mengelilingi tersedia jasa tunggangan kuda.

 

Sisi lain lapak pedagang menawarkan jajanan khas daerah Sunda antara lain sate kelinci dan jagung bakar. Para pedagang menawarkan berbagai jenis cendera mata khas dengan harga terjangkau.

 

Sekitar tiga jam kami melepas penat. Waktu yang begitu singkat bagi kami menikmati pemandangan destinasi wisata melegenda itu. Perjalanan kami harus berakhir karena agenda lain adalah berkunjung ke museum Asia Afrika. Kapan lagi ya, bisa ke sana. Semoga belenggu Covid segera berlalu dan kita jalan-jalan lagi. Ke mana ya teman-teman?

JADWAL SOSIALISASI RUMAH BELAJAR SECARA TATAP MUKA DAN TATAP MAYA

SRB Pasigala 2020






Sosialiasi yang kami lakukan merupakan sosialisasi tatap muka dengan berkunjung ke sekolah-sekolah sasaran.  Kami terdiri dari 6 orang SRB Sulteng yang saling bekerja sama atau berkolaborasi untuk melaksanakan tugas. Dalam melaksanakan tugas tersebut kami selalu mendapat bimbingan dan pendampingan dari Duta Rumah Belajar 2017 ibu Fatma Sariati, SE. Kami menamakan Tim SRB Pasigala (Palu, Sigi, Donggala) terdiri dari :

1.  Atina Liestyawati, S.Pt, M.P (SMK Negeri 1 Sigi)

2. Marchilia Damayanti, S.Pt, M.Pd (SMK Negeri 1 Sigi)

3.  Elis N. Hasibuan, S.Pi (SMK Negeri 1 Sigi)

4.  Putrianti, S.Pd, M.Pd (SMK Negeri 1 Sindue)

5.  Yandhu Ardiansyah, S.Pd (MAN 1 Palu)


DAFTAR SOSIALISASI TATAP MUKA/TATAP MAYA PEMANFAATAN PORTAL RUMAH BELAJAR

DAN PEMBUATAN VIDEO PEMBELAJARAN

 

NO

NAMA KEGIATAN

TANGGAL PELAKSANAAN

LOKASI

JUMLAH PESERTA

KETERANGAN

1

Sosialisasi pemanfaatan Portal Rumah Belakar dan Pembuatan Video Pembelajaran

06 Oktober 2020

MTs Alkairaat  Alindau Kabupaten Donggala

29 orang

·   Guru MTs Alhairaat Alindau

·   Guru SMK Negeri 1 Sindue

2

Sosialisasi pemanfaatan Portal Rumah Belakar dan Pembuatan Video Pembelajaran

09 Oktober 2020

SD IT Qurrota A’yun Tinggede Kabupaten Sigi


23 orang

Guru SD IT Qurrota A’yun Tinggede

3

Sosialisasi pemanfaatan Portal Rumah Belakar dan Pembuatan Video Pembelajaran

12 Oktober 2020

TK IT Qurrota A’yun Tinggede Kabupaten Sigi


6 orang

Guru TK IT Qurrota A’yun Tinggede

4

Sosialisasi pemanfaatan Portal Rumah Belakar dan Pembuatan Video Pembelajaran

13 Oktober 2020

SMP Negeri 1 Sigi Kabupaten Sigi

 21 orang

Guru SMP Negeri 1 Sigi

5

Sosialisasi pemanfaatan Portal Rumah Belakar dan Pembuatan Video Pembelajaran

14 Oktober 2020

SMP Negeri 2 Palu

20 orang

Guru SMP Negeri 2 Palu

6

Sosialisasi pemanfaatan Portal Rumah Belakar dan Pembuatan Video Pembelajaran

15 Oktober 2020

SMP Negeri 1 Banawa Selatan Kabupaten Donggala

38 Orang

·      Guru SMP Negeri 1 Banawa Selatan

·      Guru SMP Negeri 2 Banawa Selatan

·      Guru SMP negeri 6 Banawa Selatan

·      Guru SMP negeri 7 Banawa Selatan

·      Guru SMP negeri 9 Banawa Selatan

·      Guru SMP Negeri 2 Sarjo Sulawesi Barat

 

7

Sosialisasi pemanfaatan Portal Rumah Belakar dan Pembuatan Video Pembelajaran

17 Oktober 2020

SMK Negeri 1 Sigi kabupaten Sigi

 19 orang

Guru SMK Negeri 1 Sigi

 8

Webinar Next Level Kaledo (Kita Lanjutkan Lebih Dekat Dengan Obrolan)

 19 Oktober 2020

 

 24 orang

SRB dan DRB dari beberapa provinsi seperti Jawa Timur, Jawa Barat, D.I Yogyakarta, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Utara








Daftar Hadir Peserta

1.  MTs Alkhairaat Alindau dan SMK Negeri 1 Sindue Tobata





2.. SD IT Qurrota A'yun Tinggede



3.  TK IT Qurrota A'yun Tinggede



4.  SMP Negeri 1 Banawa Selatan




5.  SMP Negeri 2 Palu





6. SMK  Negeri 1 Sigi




7.  SMP negeri 1 Sigi



8.  Webinar Kaledo




Selalu belajar di Portal Rumah Belajar dengan mengakses www.belajar.kemdikbud.go.id .  Belajar di mana saja, kapan saja dengan siapa saja

Salam Rumah Belajar...

#BerbagiTIK
#RumahBelajar
#PusdatinKemdikbud
#SRBSulteng2020
#SahabatRumahBelajar2020
#DutaRumahBelajar2020

RINDU

  dalam rindu ku masih berharap berharap kau kan hadir mengisi hari hariku lagi rindu kicauanmu ...rindu celotehmu... rindu anggukanmu... ri...