Atina Liestyawati

Rabu, 16 Desember 2020

Jambu

 


#Pentigraf

JAMBU

By :Atina Liestyawati

 

Seperti biasa kami pulang sekolah melewati lorong itu. Ini membuat jarak sekolah ke tempat tinggal kami tidak teralu jauh. Saya, Dani dan Umar selalu bersama, boleh dikata sahabat karib. Saya lebih senang bermain dengan anak laki-laki ketimbang sejenisku. Badan mungil, lincah, potongan rambut pendek membuat dua sahabatku memberi julukan “tweety” si burung kuning imut dalam serial kartun TV.

Lewat di lorong itu lagi membuat pandangan lekat pada pohon jambu berbuah lebat.Beberapa hari telah menyita perhatianku. Daunnya melambai memanggilku memamerkan buah yang ranum.  Di depan rumah kosong hampir sebulan tak berpenghuni. Membayangkan rasa  manis dan menyegarkan tenggorokan mampu  meredakan dahaga di kala terik matahari sepulang dari sekolah.

Tanpa pikir panjang, dengan cekatan  kami berlomba menaiki pohon itu dan memetik beberapa buah yang merah merona. Hemmm... kesegaran menjalan di kerongkongan. Gigitan demi gigitan sampai gigitan terakhir begitu nikmat.  Kuraih lagi buah yang menggantung di ujung ranting.  Mendarat mulus dalam gilasan gerahamku, rasa manis dan segar membuatku seperti melayang-layang melambung tinggi, tubuhku bak randu terhempas bayu, semakin ringan.  “Tweee….” Samar suara Dani terdengar  dan ketika  tersadar, ragaku berada di atas ranjang  rumah sakit dengan kepala terbalut perban.

Palu, 01 Desember 2020

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RINDU

  dalam rindu ku masih berharap berharap kau kan hadir mengisi hari hariku lagi rindu kicauanmu ...rindu celotehmu... rindu anggukanmu... ri...