Atina Liestyawati

Minggu, 11 Oktober 2020

KOLABORASI UNTUK BERBAGI


Sosialisasi Pemanfaatan Portal Rumah Belajar dan pembuatan Video Pembelajaran di MTs Alhairaat Alindau

 

Salam dari Sahabat Rumah Belajar (SRB) Sulteng…

Tugas PembaTIK level 4 memang lebih menantang dibanding tahun-tahun sebelumnya. Kali ini kami harus melakukan sosialisasi tatap maya ataupun tatap muka, selain membuat vlog dan blog. Membuat pikiran kami gelisah. Bagaimana tidak, di masa pandemi Covid-19  saat ini yang menuntut harus tetap di rumah, jaga jarak dan membatasi bertemu dengan orang banyak. Hal itu menjadi semacam “rem” bagi kami, apakah mungkin melakukan tata muka untuk mensosialisasikan Rumah Belajar.

Ada cara lain yang dapat ditempuh yaitu tatap maya melalui Webinar. Namun apakah efektif melakukan Webinar? Terutama membimbing guru-guru dalam pembuatan video pembelajaran. Hal ini menjadi menjadi tantangan tersendiri bagi kami SRB. 

Tugas PembaTIK yang seabrek menuntut kami para SRB untuk melakukan kolaborasi. Kami akan sosialisasi tatap muka dengan membentuk Tim Work. Mulai dari penyusunan rencana sampai aksi di lapangan. 

Diawali jadwal sosialisasi ke SMK Negei 1 Sindue dan MTs Alkhairaat Alindau pada tanggal 6 Oktober 2020. Saya tak punya bayangan tentang dua sekolah yang akan kami datangi. Persepsi yang ada di pikiraanku, apakah sekolah ini tidak terlalu jauh. Sekolah yang setiap hari tempat mengabdi SRB Putrianti, sahabat satu tim.

Saya harus pamit pada suami dan minta restu agar bisa “menunaikan tugas” itu. Alhamdulillah mendapatkan restu dan izinnya…




Persiapan telah matang. Pukul 07.30 Wita kami siap berangkat. Sambil menunggu SRB satu tim berkumpul pikiran melayang ke mana-mana, membayangkan perjalanan yang akan kami tempuh. Belum tahu seberapa jauh. Bagaimana di perbatasan Kota Palu dan Kabupaten Donggala, apakah ada pemeriksaan di posko Covid-19 atau bagaimana. Maklum selama masa pandemi perjalanan ini adalah pertama keluar kota bagiku.

Perjalanan kami tim SRB menuju arah utara Kota Palu. Tepatnya ke Desa Alindau Kecamatan Sindue Tobata, Kabupaten Donggala. Kami menempuh jarak 78 KM keluar Kota Palu menyusurin jalan trans Sulawesi. Di beberapa bagian dari desa-desa yang dilewati kami disuguhkan pemandangan laut. Selebihnya pemukiman warga , perkebunan dan hutan yang asri.

Cukup memakan waktu untuk sampai tujuan. Hampir dua jam setengah. Inikah rute yang dilewati SRB Putrianti ketika menunaikan kewajiban mencerdaskan anak bangsa?  Sungguh luar biasa membayangkan dinginnya udara pagi menemani perjalanannya sampai di sekolah. Jarak ini tak seberapa jika dibandingkan dengan jarak yang saya tempuh ke sekolahku yang memakan waktu hanya 35 menit. Rasa syukur kupanjatkan dalam hati.

Kami sampai di tujuan di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Alkhairaat Alindau setelah menempuh perjalanan jauh. Sebuah sekolah swasta di bawah naungan lembaga tertua dan terbesar di Sulawesi Tengah, Yayasan Alkhairaat dan binaan Kementerian Agama. Madrasah ini juga terkena imbas gempa bumi September 2018 lalu. Rusak parah di goyang gempa. Tapi saat ini telah berubah wajah. Ruang kelas yang telah memadai bahkan lebih baik dari sebelumnya. Selalu ada hikmah di balik musibah yang terjadi. Alhamdulillah… 

Kami dari Tim SRB dan Duta Rumah Belajar 2017 disambut senyum ramah guru-guru MTs Alkhairaat Alindau dan SMK Negeri 1 Sindue. Kami datang membantu mereka mengapdate dan mengupgrade keterampilan mengajar. Tak lupa protocol kesehatan tetap diterapkan. Sosialisasi dimulai sesuai tugas dan peran kami masing-masing. Setiap SRB menyampaikan fitur-fitur Rumah Belajar yang kami yakin mampu diserap para peserta. Begitu pula penyampaian tentang SimpaTIK oleh ibu Duta, Fatma Sariati SE.  Fitur-fitur Rumah belajar tersebut dapat diakses pada laman : http://belajar.kemdikbud.go.id 

Saya terkesan dengan materi sesi pembuatan video pembelajaran. Guru yang jauh dari kota bukan berarti jauh dari TIK. Walaupun terkadang jaringan internet timbul tenggelam tidak menyurutkan semangat mereka untuk terus belajar.  Antusias yang tinggi dari peserta membuat rasa lelah kami terbayar.







Kolaborasi tim yang apik, saling bantu, saling supor untuk satu tujuan yang sama meningkatan kualitas TIK guru di pelosok dan membumikan Rumah Belajar di Bumi Tadulako. Tak terlihat dominasi dari salah satu pihak. Semua saling menghargai. Tidak ada  persaingan. Yang ada kerjasama bersinergi dengan pengetahauan yang masing-masing dimiliki.

Setiap orang diciptakan dengan kelebihan, kekurangannya dan keunikan masing-masing. Berkolaborasi bukan berarti lemah namun dapat menghimpun potensi dan kelebihan masing-masing. Kolaborasi mengendalikan keegoisan untuk mewujudkan tujuan akhir yang diikat dalam satu rasa persaudaraan.

Sebuah tim yang solid jika tiap anggota bahu membahu bersinergi melahirkan hasil yang optimal dengan memanfaatkan potensi yang dimiliki masing-masing anggota tim. Kemenangan ada dalam kolaborasi dan kerjasama. Bersama kita lebih kuat.

 






#BerbagiTIK
#RumahBelajar
#PusdatinKemdikbud
#SRBSulteng2020
#SahabatRumahBelajar2020
#DutaRumahBelajar2020

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RINDU

  dalam rindu ku masih berharap berharap kau kan hadir mengisi hari hariku lagi rindu kicauanmu ...rindu celotehmu... rindu anggukanmu... ri...